Javatravel
Kelebihan dan Kekurangan ERP untuk Keperluan Bisnis [Lengkap]

Majapahit Teknologi – Untuk dapat meningkatkan kinerja dalam menjalankan bisnis, diperlukan sistem ataupun software pendukung yang tepat guna. Software ERP bisa menjadi salah satu rekomendasi karena di dalamnya memiliki banyak manfaat yang bagus untuk memanajemen suatu perusahaan.

Namun, sebelum penerapan sistem erp pada perusahaan Anda, sebaiknya Anda perlu mengetahui terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan ERP sistem sehingga bisa lebih dimaksimalkan fungsinya.

Kelebihan Software ERP

Pentingnya mengetahui kelebihan dan kekurangan ERP sistem akan sangat membantu perusahaan dalam mewadahi berbagai arus informasi yang masuk.

Hal ini karena komponen ERP memiliki tujuan utama sebagai wadah dalam menyediakan data-data akurat sehingga perusahaan mampu mengambil keputusan dengan tepat. Berikut beberapa kelebihan yang perlu diketahui.

Mengurangi Biaya Operasional ataupun Manajemen

Biasanya, sumber dana paling besar yang dihabiskan oleh perusahaan berasal dari operasional dan manajemen. Keduanya bisa dikelola secara ringkas apabila menggunakan sistem ERP. Hal ini secara tidak langsung tentu akan mengurangi biaya yang perlu dikeluarkan oleh pihak perusahaan.

Bisnis dan Data bisa Terintegrasi

Di era milenial seperti sekarang, data menjadi fakta penting yang harus dikantongi setiap perusahaan. Kelebihan ERP adalah menjaring setiap data yang dibutuhkan oleh perusahaan sehingga dalam pengambilan keputusan bisa lebih akurat. Selain itu, perubahan juga terjadi secara realtime sehingga lebih mudah untuk dipantau.

Dapat Membantu untuk Mengambil Keputusan

Kelebihan berikutnya yang tidak kalah pentingnya adalah dapat membantu untuk mengambil suatu keputusan dengan tepat, misalnya seperti alat perencanaan atau alat simulasi.

Dengan begitu, Perusahaan bisa memanfaatkan sejumlah sumber daya dengan cara yang efektif dan juga efisien.

Selain dari pada itu, untuk menyajikan laporan keuangan dengan sistem ERP menjadi lebih mudah, cepat dan dapat di akses oleh berbagai pihak yang memang terkait dengan laporan tersebut tanpa adanya batasan waktu.

Memiliki Perencanaan yang Lebih Baik

Selain mengambil keputusan yang tepat, sistem ERP juga dapat membantu Perusahaan Anda untuk memiliki perencaan atau plan yang sangat baik untuk kedepannya dan dibantu dengan manajemen sistem informasi yang sangat baik.

Sudah bukan rahasia umum, apabila software ERP bisa membantu untuk mengatur SDM agar dapat bekerja secara maksimal seperti manusia, material atau bahkan mesin.

Membentuk SOP Dengan Sangat Baik

Tentunya, dengan menggunakan sistem ERP, Perusahaan Anda akan berjalan dengan sangat baik. Mengapa ? Hal tersebut di karenakan sistem ERP dapat membentuk SOP dengan sangat baik, sehingga Perusahaan Anda akan menjadi lebih terstruktur.

Perlu di ketahui bahwa SOP atau Standar Operasional Prosedur memiliki hubungan yang sangat erat dengan para pekerja.

Jika SOP yang di buat tidak berkualitas, maka SDM Anda juga akan berpengaruh. Oleh karena itu, SOP bisa di buat dengan sangat baik dan manajemen dapat mengukur KPI (Key Performance Indikator) dengan optimal kepada para karyawan.

Selain itu, manajamen juga bisa mengevaluasi kinerja dari karyawan, apakah sudah sesuai dengan yang di harapkan Perusahaan atau memang belum ?

Jadi, Sistem ERP bisa membantu hal tersebut dan membentu SOP yang sangat baik guna membantu karyawan agar bisa bekerja secara maksimal.

Baca : Apa Itu SOP : Pengertian, Manfaat & Contoh Cara Membuatnya

Meningkatkan Kolaborasi

Kolaborasi menjadi kebutuhan penting yang sekarang ini wajib dikuasai oleh setiap perusahaan. Pasalnya, tanpa melakukan kolaborasi, tidak akan muncul ide-ide cemerlang yang mengandung pembaharuan. Kelebihan dan kekurangan ERP sistem akan membantu dalam mengintegrasikan setiap divisi agar bisa berkolaborasi dengan baik.

Produktivitas Meningkat

Meninggalkan sistem manual dan menggantinya ke dalam sistem digital tentu secara otomatis meningkatkan produktivitas. Hebatnya, sistem ERP akan sangat membantu dalam melakukan pekerjaan berulang sehingga bisa dihandle secara otomatis. Dengan begitu masih banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain.

Mengelola Bisnis Menjadi Lebih Kondusif

Modul ERP untuk bisnis secara keseluruhan memang menjadikannya lebih kondusif. Yang dimaksud kondusif di sini adalah bisa saling berintegrasi satu sama lain. Data sangat mudah diakses dan sangat transparan sehingga tidak akan membutuhkan waktu lama ataupun proses yang ribet.

Kekurangan Sistem ERP

Kelebihan dan kekurangan ERP sistem memang menjadi dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Setelah mengetahui apa saja kelebihannya, saatnya beralih untuk mengetahui apa saja kekurangannya. Berikut ini beberapa kekurangan yang dimiliki oleh sistem satu ini.

Tenaga Kerja Sulit Beradaptasi

Meskipun sistem milenial semakin mendominasi kehidupan, tetap saja masih ada banyak orang yang tidak bisa beradaptasi dengan cepat. Hal ini tentu menjadi kekurangan dalam penerapan sistem ERP ini karena sistem ini memang menuntut para penggunanya untuk mahir mengoperasikan sistem digital.

Sistem Menjadi Lebih Rumit

Sebenarnya permasalahan paling utama yang kemudian menjadi kekurangan dari sistem ERP adalah terletak pada manusianya.

Karyawan sebagai pengelola perlu mempelajari sistem ERP dengan semaksimal mungkin sehingga kerumitan yang ada di dalamnya bisa diatasi dengan mudah. Pasalnya, tanpa sering belajar tentu akan sedikit kesulitan mengaplikasikan sistem satu ini.

Biaya Lebih Besar

Memang tak dapat dipungkiri apabila produktivitas dari software ini mampu menutup beberapa tenaga dan menggantikannya secara otomatis sehingga terjadi pemotongan biaya operasional.

Tetapi tetap saja untuk menerapkan software satu ini dibutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga perlu dipikirkan sebaik mungkin kelebihan dan kekurangannya.

Bergantung Pada Satu Vendor Tertentu

Kelemahan sistem ERP yang selanjutnya adalah perlu bergantung pada satu vendor tertentu. Hal yang cukup disayangkan adalah vendor yang dimaksud tidak boleh berganti-ganti karena memerlukan penerapan yang sangat lama. Akibatnya tidak bisa terjadi pembaruan sistem secara berkala.

Kesimpulan

Nah itulah beberapa keunggulan dan kelemahan untuk ERP yang sangat penting untuk menunjang Perusahaan atau bisnis Anda kedepannya.

Tentu saja, Perusahaan yang sudah siap secara keseluruhan bisa menggunakan sistem satu ini agar manfaat yang diperoleh juga bisa maksimal.

Namun apabila kapasitas karyawan masih belum terlalu mumpuni, bisa dipertimbangkan terlebih dahulu. Selain itu, ada juga software pendukung seperti CRM.

Modul ERP Yang Terintegrasi ( Lengkap )

Majapahit.id – Eksistensi sistem ERP pada saat ini menjadi salah satu unit dengan fungsional di suatu Perusahaan yang bisa berbagi data serta informasi. Oleh karena itu, hal inilah yang akan meningkatkan sinergitas antara 1 elemen dengan yang lainnya di Perusahaan.

Selain itu, ERP juga bukan hanya berfungsi sebagai aplikasi yang berfungsi untuk menangani data secara elektronik dan akan memprosesnya secara detail dengan keunggulannya yang berkualitas dalam menyajikan data serta informasi analisa secara real time untuk kapan saja ketika saat dibutuhkan.

Perlu diketahui, ERP di tingkatkan berdasarkan modul fungsional yang memang digunakan pada setiap jenis operasi & dapat disinkronkan dengan berbagai aktivitas yang terdapat di Perusahaan Anda.

Modul Utama Pada Sistem ERP

Modul ERP adalah sebuah sistem informasi yang sudah terintegrasi dan bisa membantu kebutuhan sistem informasi secara detail untuk unit yang berbeda-beda pada suatu Perusahaan.

Sistem ini terdiri dari berba gai macam modul yang memang telah disediakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam suatu Perusahaan.

Modul tersebut dimulai dari untuk sebuah proses distribusi hingga modul yang memang menangani masalah keuangan pada suatu Perusahaan.

Secara umum, modul ERP di bagi menjadi 3 modul utama, yakni sebagai berikut.

Akuntansi & Finansial

Modul pertama adalah akuntansi serta finansial yang bertujuan untuk bisa menangani bagian tersebut pada sebuah Perusahaan yang memang terkait dengan keuangan.

Sebagai contoh, misalnya untuk membenahi pembayaran hutang, pajak, kredit atau bahkan laporan keuangan dan lain sebagainya.

Sumber Daya Manusia

Pada bagian modul SDM di fungsikan untuk bisa membenahi pada bagian manajemen sumber daya manusia atau biasa di bilang dengan istilah Human Management (HRM).

Misalnya seperti pembuatan jadwal kerja, perhitungan gaji dan lain sebagainya.

Operasi

Selanjutnya adalah modul operasi yang biasanya akan menangani sebuah proses operasional pada sistem ERP. Misalnya seperti dashboard, web, email, produksi dan lain sebagainya.


Modul ERP Yang Terintegrasi

Walaupun sebagai modal utama, ketiga modul ini tidak harus berada dalam satu sistem ERP, tetapi modul ini harus berada pada sistem database terpusat. Mengapa ? Karena hal ini akan bisa memudahkan penggunaan dengan satu data terpusat.

Dari ketiga modul utama yang telah dijelaskan akan dibagi menjadi sistem informasi yang telah di integrasi kedalam sistem ERP, sebagai berikut.

Supply Chain Management (SCM)

Pada modul SCM ini mempunyai fungsi untuk bisa membantu melaksanakan efektifitas serta efisiensi dari suppliers, warehouse, dan storares. SCM menjadi peran penting dalam fokus terkahir dalam pengembangan ERP yang mempunyai kaitannya dengan proses perencanaan, optimalisasi, penyimpanan dan lain sebagainya.

Sub Modul SCM

  • Sales & Distribution.
  • Materilas Management.
  • Logistics Execution.
  • Plant Maintenance.
  • Production Planning & Control.

Finansial Resource Managament (FRM)

Kemudian terdapat modul finansial resource management yang memiliki tugas untuk bisa mengumpulkan serta mengelola data finansial pada Perusahaan.

Hal tersebut dimulai dari data penjualan, pembelian, sampai dengan hutang Perusahaan.

Dengan begitu, akan mampu untuk menyajikan laporan dari hasil data yang berasal dari beberapa departemen yang bersangkutan.

Sub Modul FRM

  • Financial Accounting.
  • Treasury.
  • General Accounting.
  • Enterprise Controlling
  • Controlling

Human Resource Management (HRM)

Pada modul bagian HRM ini akan membantu Perusahaan dalam mengelola SDM dengan optimal. Karena SDM merupakan asset tersebesar dalam sebuah Perusahaan.

Tanpa adanya sebuah SDM, maka seluruh pekerjaan dimulai dari menganalisa data hingga penentuan strategi dan lain sebagainya akan mengalami masalah.

Oleh karena itu, dengan adanya sistem modul HR , maka permasalahan dan penataan SDM yang baik akan berjalan dengan lancar serta teratur.

Hal ini dikarenakan pekerjaan HRM yang berfungsi mencakup mengelola informasi staff karyawan, pelacakan jam kerja, kehadiran dan lain sebagainya.

Sub Modul HRM

  • Payroll
  • Training & Event Management
  • Travel Managament
  • Organizational Management

Iventory Management

Ketika Anda memiliki sebuah Perusahaan dengan mengelola stok barang tentu saja Anda membutuhkan modul manajemen inventory di dalam sistem ERP tersebut. Dengan modul ini, pastinya memiliki fungsi untuk bisa melacak stok, pemesanan ke pemasok dan lain sebagainya.

Sub Modul Inventory Management

  • Manajamen Gudang
  • Pengambilan Stok
  • Pengepakan Stok
  • Manajamen Pemasok
  • Pelacak Pengiriman

Customer Relationship Management (CRM)

CRM ialah sebuah sistem informasi yang terintegrasi dengan ERP. Modul CRM berfungsi untuk digunakan merencanakan, penjadwalan, mengendalikan aktivitas sebelum dan sesudah penjualan pada sebuah Perusahaan.

Selain itu, CRM juga bisa mengoprasikan seluruh aspek yang memang berhubungan dengan calon pelangggan dan pelanggan saat ini. Aspek ini berpusat pada panggilan, tenaga penjualan, pemasaran, support serta layanan lapangan.

Warehouse Management

Warehouse Management merupakan salah satu sebuah sistem yang sudah terintegrasi dengan ERP. Modul ini akan membantu Perusahaan untuk mengelola operasi harian pada gudang, mengurus orderan, monitor pekerjaan dan lain sebagainya.

Baca Juga : Apa itu data warehouse management ?

Sub Modul Warehouse Management

  • Pelacakan Perpindahan Stok
  • Audit Inventaris
  • Prakiraan Inventaris
  • Manajamen Pengiriman
  • Manajemen Bill Of Materials

Kesimpulan

Modul mini ERP akan senantiasa membantu Perusahaan Anda dengan optimal dan dengan memiliki modul tersebut, sebuah Perusahaan akan dengan mudah untuk menjalankan bisnisnya.

Selain itu, informasi atau modul ini bisa dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan Perusahaan nantinya.

Apa Itu HTML ? Pengertian, Sejarah & Fungsi [Penjelasan Lengkap]

Majapahit Teknologi – Jika Anda adalah seorang programmer, pastinya Anda sudah tidak asing dengan bahasa pemrograman HTML yang merupakan bahasa program paling dasar ketika ingin memulai belajar menjadi seorang programmer. Namun jika Anda adalah seorang pemula, Anda harus memulainya dari hal yang paling dasar yaitu HTML. Lalu, apa itu HTML ? Simak penjelasannya sebagai berikut.

Pekerjaan menjadi seorang programmer tentu saja sangat menyenangkan apalagi dengan gaji programmer yang tentu saja sangat menggiurkan dan juga banyak dicari oleh industri teknologi pada saat ini.

Oleh karena itu, sebagai calon seorang web developer yang sukses, Anda harus menguasai bahasa markup yang akan membantu Anda untuk merancang struktur halaman website yakni HTML.

Pengertian HTML

Apa itu HTML ? Ya, HTML adalah kepanjangan dari Hypertext Markup Language (HTML) yang merupakan sebuah bahasa dalam pemrograman yang memang digunakan untuk mengembangkan website.

Dengan demikian, halaman website yang Anda ciptakan disusun dengan menggunakan bahasa HTML dan kemudian diterjemahkan dalam bahasa komputer agar dapat dipahami oleh pengguna.

HTML disusun dengan menciptakan suatu simbol dan kode tertentu yang akhirnya dimasukan kedalam dokumen atau file dan ketika dibuka pada suatu browser maka akan tampilah hasil dari HTML tersebut.

Penjelasan mengenai Hypertext, Markup & Languange. Sebagai berikut:

  • Hypertext bisa di bilang merupakan suatu metode yang dipakai untuk berpindah tempat dari halaman 1 ke lainnya dengan bantuan simbol tertentu.
  • Markup ialah suatu tindakan yang dilakukan dalam tag html untuk text yang berada didalamnya.
  • Language ialah suatu script atau bahasa pemrograman yang memiliki kata-kata untuk disusun berupa tag tertentu dengan tujuan untuk diterjemahkan dalam teks yang terlihat pada website.

Sejarah HTML

Ternyata HTML pada masa lalu lebih di kenal dengan sebutan Markup Language yang pada awalnya diciptakan oleh suatu Perusahaan perangkat keras & lunak yaitu IBM (International Bussiness Machines).

Pada tahun 1980, IBM pada masa itu telah menciptakan sebuah bahasa yang menggabungkan tag dengan teks dalam suatu dokumen.

Bahasa tersebut diciptakan oleh IBM yang dikenal dengan nama Markup Language atau Generalized Markup Language (GML).

Kemudian pada tahun 1986, ISO (International Standart Organization) telah mengeluarkan pernyataan yang mengubah GML menjadi SGML atau Standart Generalized Markup Languange yang pada saat itu ditetapkan sebagai standar dalam membuat dokumen dalam kepentingan bisnis atau kepentingan pekerjaan lainnya.

Selanjutnya pada tahun 1989, sebuah organisasi dari European Organization for Nuclear Research (CERN) yaitu Tim Berners Lee memiliki ide untuk menciptakan suatu skrip bahasa program pada suatu dokumen yang kemudian dikenal hingga saat ini yaitu HTML.

Nah maka dari itu, HTML merupakan bagian dari SGML serta Tim Berners Lee yang telah menciptakan HTML dan sampai pada saat ini, HTML terus di kembangkan namun diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C).

  • Lia Kuswayatno : HTML ialah suatu metode yang menautkan satu dokumen ke dokumen lainnya melalui teks.
  • Arief : HTML adalah salah satu format yang memang digunakan dalam pembuatan dokumen atau aplikasi yang beroperasi pada halaman website.
  • Suyanto : HTML yaitu sebuah bahasa yang berfungsi untuk menulis halaman website, biasanya menggunakan extensi .htm, html dan lainnya.

Fungsi HTML

HTML sendiri memiliki fungsi yang tidak kalah pentingnya seperti bahasa pemrograman lainnya yaitu untuk membangun tampilan website yang memang telah malaksanakan metode semantik untuk dapat memudahkan para pengembang dalam proses development & maintenance.

Selain itu, HTML juga bisa dikolaborasikan dengan bahasa CSS dan JavaScript.

HTML pada saat ini telah menggunakan versi HTML5 yang memiliki peran penting untuk menyusun kerangka halaman suatu website dan setelah itu, CSS akan membantu untuk memberikan tampilan yang elegan agar pengunjung nantinya betah di website Anda dan ada juga JavaScript yang nantinya memiliki peran dalam interaksi agar pengunjung mendapatkan pengalaman yang wow ketika berkunjung ke website Anda.

Fungsi HTML Secara Spesifik adalah sebagai berikut :

  • Membuat laman website.
  • Menampilkan informasi kedalam sebuah internet.
  • Menciptakan link menuju halaman website lain dengan metode terntetu seperti Hypertext.

Kesimpulan

Tentu saja dengan Anda mengetahui bahasa pemrograman HTML ini akan membantu Anda untuk bisa menjadi programmer yang handal dimasa depan karena memang bahasa ini adalah bahasa dasar dalam pemrograman.

Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Anda pelajari.

Implementasi ERP Pada Perusahaan (Lengkap)

Majapahit Teknologi – Memahami kebutuhan & permasalahan bisnis Anda adalah hal yang sangat penting seperti memikirkan strategi, implementasi ERP, serta solusi yang diusulkan akan membantu Anda untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan tujuan agar bisnis Anda berkembang dan berjalan dengan lancar.

Merencanakan waktu untuk dapat mengintegrasikan ERP secara sukses bukanlah hal yang mudah.

Karena pada faktanya masih banyak Perusahaan yang memang kesulitan dalam menemukan keseimbangan antara integrasi waktu dalam waktu yang real dan massal dengan sistem ERP.

Faktanya, perencanaan sumber daya Perusahaan masih menjadi tantangan yang kompleks dan tentu saja banyak hal-hal yang mesti menjadi pertimbangan dalam memunculkan strategi baru bisnis.

Strategi Implementasi ERP

  • Bing Bang : Strategi ini merupakan implementasi yang memang dilaksanakan secara berbarengan ke sistem terbaru.
  • Phased Roll-out : Selanjutnya terdapat strategi yang bernama Phased Roll-out merupakan strategi implementasi yang dilakukan secara bertahap pada periode jangka panjang.
  • Parallel : Ialah stategi terakhir yang harus dilaksanakan pada implementasi sistem ERP yang merupakan kombinasi penggunaan sistem lama sebelum kemudian beralih sepenuhnya pada sistem baru.

Pada strategi tersebut tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing sesuai kebutuhan Perusahaan Anda.

Jenis Implementasi Pada Software ERP

Untuk menerapkan software ERP pada Perusahaan, Anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai jenis dari implementasi tersebut.

Mengapa begitu? Ketika Anda ingin menerapkan software ERP, Anda harus mengetahui apa saja kebutuhan pada Perusahaan tersebut. Dengan demikian, jenis implementasi harus disesuaikan pada Perusahaan tersebut.

Simak sebagai berikut :

On-Premise ERP

Jenis implementasi pertama ialah implementasi On-Premise ERP, adalah sebuah sistem implementasi paling umum dan sering sekali digunakan oleh Perusahaan besar.

Pada implementasi On-Premise ERP, Anda mengharuskan Perusahaan tersebut untuk dapat memiliki perangkat keras atau hardware misalnya seperti server agar bisa di implementasikan dengan baik.

Selain dari pada itu, Perusahaan pastinya membutuhkan maintenance jangka panjang dan menambah pengeluaran biaya yang cukup banyak.

Cloud ERP

Sistem Cloud saat ini tengah naik daun, karena pada belakangan ini, implementasi software ERP dengan sistem Cloud sedang ramai di perbincangkan pada bisnis berukuran kecil sampai menengah.

Implementasi berbasis cloud, bisa membantu Anda untuk menyimpan seluruh data Perusahaan dengan sistem terpusat dan aman.

Sehingga dengan demikian, Perusahaan harus mengeluarkan biaya, waktu dan tenaga yang lebih sedikit daripada harus menerapkan software ERP dengan cara sebelumnya.

Hybrid ERP

Impelementasi berikutnya adalah Hybrid ERP yang biasanya sudah dijalankan oleh berbagai Perusahaan yang sudah menggunakan server dan juga menyimpan sebagaian data Perusahaan yang memang disimpan pada sistem cloud.

Jenis implementasi ini sangat disukai oleh Perusahaan yang memiliki skala besar maupun kecil.

Fase Implementasi ERP

Berikut ini adalah fase dalam implementasi sistem ERP, sebagai berikut:

Inisiasi

Fase inisiasi merupakan suatu rencana strategi dari beberapa kejadian yang memang muncul pada Perusahaan Anda. Pada fase ini akan meliputi beberapa hal seperti :

  • Evaluasi proses bisnis.
  • Analisa kebutuhan.
  • Evaluasi berbagai macam alternatif.
  • Pencarian vendor terpercaya.

Evaluasi

Pada fase berikutnya adalah fase evaluasi yang dimana fase ini meliputi dari berbagai proses bisnis seperti :

  • Analisa keperluan yang dibutuhkan.
  • Mencari alternatif dari evaluasi.
  • Pencarian vendor yang kompetitif.
  • Dan terakhir adalah evaluasi dari berbagai produk.

Selection

Ketiga adalah fase selection, fase ini akan memakan banyak waktu karena untuk mencari dan juga memilih dari berbagai potensi yang menjadi alternatif, hal ini juga berlaku bagi peluang yang mengakhiri proyek jika memang merasa masih belum siap untuk menerima proyek atau berbagai alasan lainnya.

Modifikasi

Tahap fase modifikasi ini akan dijalankan dengan dua cara, yaitu :

  • Modikasi saat proses analisa : Pada cara ini, nantinya akan memodifikasi yang memang terjadi pada rangkaian saat proses analisa pengaturan dan juga pengujian sampai dengan mendapatkan hasil yang sama.
  • Modifikasi saaat pemilihan status : Di cara yang kedua ini adalah tahap memodikasi saat pemilihan status target tertentu yang nantinya akan menerapkan pengukuran atas percapaian tertentu. Selain itu, pada tahapan ini diperlukan juga latihan untuk para pengguna agar bisa menggunakannya dengan baik.

Penyelesaian

Terakhir adalah fase yang bisa menjadikan tolak ukur atau pengalaman Perusahaan selama implementasi diterapkan. Hal ini juga termasuk untuk tahap evaluasi keberhasilan dan juga kegagalan peluang implementasi berikutnya.

Tahapan Implementasi ERP

Nah dengan Anda memahami manfaat ERP yang akan membantu Perusahaan Anda berkembang lebih jauh daripada sebelumnya, karena pada masa kini, sistem ERP menjadi salah satu hal yang dibutuhkan dan tidak bisa dihindari oleh Perusahaan.

Tetapi, tidak jarang juga dari berbagai pihak bahwa implementasi sistem ERP di suatu Perusahaan berjalan dengan banyak tantangan. Oleh karena itu, dalam implementasi ERP sangat dibutuhkan perencanaan yang matang.

Berikut ini adalah langkah persiapan dalam implementasi ERP pada perusahaan.

Feasibility Study

Persiapan pertama yang harus Anda siapkan adalah Feasibility Study. Dari persiapan ini, Anda akan memahami berbagai permasalahan dan peluang yang dilalui melalui proses sistematis.

Selain daripada itu, nantinya aka nada gambaran terkait dengan kondisi ketika ingin menerapkan software ERP di Perusahaan dan nantinya Anda bisa mengetahui hasil akhir apa yang didapatkan oleh Perusahaan ketika sudah melakasanakan implementasi ERP.

Bukan hanya itu saja, Anda juga harus mengenali secara rinci terkait dengan permasalahan dan tujuan Perusahaan. Hal tersebut bertujuan agar Anda bisa yakin ke tahap berikutnya.

Pertanyaan berikut, setidaknya dapat membantu Anda ketika melakukan persiapan pada tahap feasibility study, sebagai berikut :

  • Maksud dan tujuan dari implementasi ERP ?
  • Berapa banyak alokasi anggaran yang sudah di persiapkan oleh Perusahaan ?
  • Bagaimana persiapan karyawan menjelang penerapan ERP ?
  • Bagaimana dengan komitmen manajemen ?
  • Apa saja kendala dan masalah yang sudah dihadapi oleh Perusahaan ?

Business Process Improvement

Sebaiknya pihak Perusahaan harus bisa merapihkan dan menyederhanakan dalam proses bisnisnya untuk dapat memulai menerapkan sistem ERP pada Perusahaan.

Mengetahui Kebutuhan Perusahaan

Tentu hal pertama yang harus dipersiapkan adalah mengetahui kebutuhan sistem dalam Perusahaan Anda karena sebelum Anda memutuskan untuk membeli suatu sistem.

Alangkah baiknya Anda mengerti kesulitan atau tantangan yang akan dihadapi oleh Perusahaan pada saat ini dan pada masa yang akan datang.

  • Tantangan Saat ini : Misalnya seperti kesulitan mendapatkan status stok akhir, saldo hutang piutang dan lain sebagainya yang nantinya akan berdampak pada laporan yang uptodate. Pastinya Anda membutuhkan sistem yang sudah terintegrasi yang nantinya akan mendapatkan laporan secara uptodate.
  • Masa yang akan datang (Masa Depan) : Selain mengetahui tantangan yang ada pada saat ini, Anda juga harus mengetahui tantangan di masa yang akan datang karena penting sekali bagi Perusahaan untuk memikirkan tantangan operasional yang nantinya akan sejalan dengan strategi Perusahaan dengan tujuan agar dapat terbantu pada sistem yang terbaru.

    Ketika Anda membeli suatu sistem dengan tujuan yang tidak jelas, tentu saja Perusahaan akan kesulitan dalam memilih software yang dibutuhkan pada Perusahaan sehingga pada akhirnya tidak memenuhi harapan awal seperti yang direncanakan oleh Anda.

Seleksi Sistem ERP

Selanjutnya dalam mengimplementasi siste ERP, Anda harus seleksi sistem ERP seperti apa yang Anda butuhkan. Banyak sekali pertimbangan yang harus Anda ketahui, sebagai berikut:

  • Pertimbangan pertama adalah apakah Anda ingin membuat sistem ERP sendiri atau membeli ERP yang sudah tersedia dipasar ? Nah keuntungan dari membuat sistem sendri tentu saja nantinya akan sesuai dengan keinginan Perusahaan dan para pengguna.

    Namun, tentu saja kerugiannya adalah karena terlalu mengikuti pengguna sehingga sistem tidak pernah selesai dalam proses pengerjaannya, walaupun selesai tentu saja Anda harus menunggu waktu yang cukup lama.

  • Apabila Anda memustuskan untuk membeli sistem ERP yang sudah tersedia di pasar, Apakah Anda akan membeli sistem ERP yang memang tersedia secara lokal atau internasional? Tentu saja Anda harus mengetahui kekurangan serta kelebihan dari pilihan tersebut.

Memilih Vendor/Partner

Pada umumnya suatu Perusahaan pastinya membutuhkan bantuan pihak luar seperti konsultan dalam menerapkan sistem ERP.

Nah, untuk memilih partner yang pas dengan kebutuhan Anda, Anda harus memastikan bahwa konsultan ERP memang benar-benar memahami produk ERP yang diwakili.

Membentuk Tim Implementasi

Setelah Anda memutuskan untuk memilih vendor yang tepat, tahap berikutnya adalah dengan membentuk tim untuk mengimplementasikan sistem ERP.

Tim ini nantinya akan bekerja sama dengan vendor dalam tahap persiapan dan implementasi sistem.

Setiap anggota tentu saja harus memiliki tanggung jawab, tugas dan wewenang yang jelas.

Nah ketika tim implementasi sudah dibuat, maka proses perencanaan implementasi sistem ERP akan dimulai.

Menciptakan Manajamen Ekspektasi

Dengan menciptakan manajemen ekspektasi nantinya diharapkan agar dapat memastikan sistem yang akan diimplementasikan bisa sesuai harapan dalam kepentingan Perusahaan.

Ya, ekspektasi bisa saja berbeda pada level tertentu di sejumlah pengguna sistem pada Perusahaan serta bisa saja menjadi saling bertolak belakang.

Namun, ekspektasi pengguna bisa saja berubah dengan seiring berjalannya waktu seperti karena adanya perubahan regulasi, kondisi pasar dan lain sebagainya.

Diskusi Tim Implementasi

Tahap akhir adalah tahap dimana tim implementasi akan melaksanakan diskusi secara intensif mengenai bisnis proses yang diperlukan oleh Perusahaan.

Hasil akhir analisis nantinya akan diberikan ilustrasi tentang kecocokan antara fitur yang sudah ada dengan kebutuhan bisnis Perusahaan. Setiap masalah yang memang ditemukan, nantinya akan didiskusikan dan bagaimana cara mengantisipasinya.

Baca Juga : Modul Dasar Sistem ERP

Faktor Kesuksesan Implementasi ERP

Selanjutnya admin akan membahas mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi kesuksesan dalam implementasi ERP. Sebagai berikut:

  • Dukungan Penuh Manajamen.
  • Komitmen & Optimis penuh dari pihak manajemen, dimulai dari level manajemen sampai dengan user sistem.
  • Merubah budaya organisasi.
  • Proses bisnis sudah matang.
  • Tim implementasi yang baik.

Faktor Kegagalan Implementasi ERP

Di bawah ini adalah faktor dan penyebab kegagalan dalam mengimplementasikan sistem ERP, sebagai berikut:

  • Dukungan Manajamen sangat kurang.
  • Pelatihan kurang memadai
  • Stak di tempat dengan budaya Perusahaan.
  • Masalah infastruktur.
  • Kurangnya komunikasi.
  • Resources kurang memadai.
  • Kustomisasi yang terlalu berlebihan.
  • Gosip konsultan luar.
  • Tidak realistis.
  • Refleks legacy

Anda harus memikirkan bagaimana resiko dan kegagalan yang akan ditimbulkan dalam implementasi ERP. Maka dari itu, Anda harus berhati-hati dan berpegang teguh serta optimis bahwa implementasi ERP ini akan berhasil pada Perusahaan Anda sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Kesimpulan

Menerapkan sistem ERP pada bisnis Anda merupakan hal yang sangat penting untuk dilaksanakan.

Dengan adanya ERP, tentu akan sangat membantu dalam proses perkembangan bisnis menjadi lebih baik. Penerapan ERP ini juga banyak ditemukan pada industri manufaktur.

ERP software menjadi salah satu strategi bisnis yang sangat penting dan solusi tepat untuk bisnis Anda karena menjadi lebih mudah dan serba modern dengan teknologi yang canggih.

Namun, dalam menerapkan sistem ERP, Anda harus berhati-hati dan banyak sekali hal-hal yang harus diperhatikan seperti yang sudah dibahas tadi.

Banyak faktor kesuksesan dalam implementasi ERP bukan berarti tidak ada kegagalan dalam menerapkannya. Semoga bermanfaat.

Yuk, Kenali Metode Agile Software Development [Lengkap]

Majapahit Teknologi – Bagi Anda yang tertarik pada sebuah proyek developer sebuah website, aplikasi atau perangkat lunak tentu saja tidak asing dengan suatu sebutan agile.

Agile secara garis besar merupakan metode kerja yang digunakan untuk proyek pengembangan sebuah software. Sehingga, pemahaman tentang agile ini wajib Anda pahami terutama sebagai tim proyek.

Melalui artikel ini akan disajikan berbagai informasi seputar metode kerja agile, mulai dari pengertiannya secara detail, prinsip – prinsipnya, tujuan digunakannya metode kerja ini, bagaimana proses kerja metode agile ini, manfaatnya, kelebihan dan kekurangannya, dan berbagai hal seputar agile lainnya.

Apa Itu Metode Agile

Adapun pengertian dari metode agile development adalah suatu metode proyek pengembangan sebuah website yang dilakukan melalui kolaborasi dan kerja secara tim.

Baik itu dalam pekerjaannya yang berulang, aturan – aturan pengerjaan, hingga solusi dari berbagai konflik pengembangannya. Sistem kerja yang menggunakan metode agile ini diterapkan pada proyek dengan jangka waktu pendek.

Prinsip Utama Agile Software Development

Setelah memahami pengertiannya, hal selanjutnya yang wajib Anda ketahui adalah prinsip agile yang terdiri dari 12 prinsip. Prinsip – prinsip ini dikenal dengan Agile Manifesto yang terdiri atas:

  • Proyek yang dihasilkan haruslah mampu memuaskan klien atau pelanggan dengan memprioritaskannya dan menghasilkan karya lebih awal dan berkelanjutan.
  • Dalam melakukan agile, terjadinya perubahan pada proses developer software bukanlah masalah meskipun berada di tahap akhir developing.
  • Proyek yang dihasilkan oleh metode Agile adalah perangkat lunak dengan kualitas unggul telah teruji dan waktu yang singkat yaitu 2 minggu minimal dan maksimalnya 2 bulan.
  • Pada saat proyek berlangsung, kerja sama dan kolaborasi tidak hanya dilakukan secara baik oleh sesama tim tetapi juga dilakukan antara developer dan klien yang bersangkutan.
  • Dalam melakukan agile, anggota tim yang dipilih adalah anggota tim bermotivasi tinggi sehingga dapat melakukan Kerjasama terbaik untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi secara efektif dan efisien.
  • Komunikasi terkhususnya secara langsung sangat dibutuhkan dalam pengerjaan proyek.
  • Kemajuan proyek dapat diukur dari hasil berupa software yang berkualitas yaitu dapat bekerja baik dan sempurna.
  • Pengembangan proyek dapat dilakukan melalui metode agile dari dukungan berbagai pihak, seperti sponsor, pengguna, hingga pihak pembuat proyek atau developer sendiri.
  • Pengerjaan proyek dengan metode agile sangat memperhatikan teknis pengerjaan sehingga menjadi keunggulannya.
  • Tingkat efisiensi atau kesederhanaan dalam menggunakan sumber daya merupakan keunggulan lainnya dalam metode agile.
  • Tim pengembang merupakan tim penentu segala kebutuhan dari proyek bersangkutan.
  • Tim pengembang secara berkala melakukan evaluasi, refleksi, hingga perubahan pola kerja untuk meningkatkan produktifitas.

Tujuan Agile Development

Berikut ini adalah berbagai tujuan agile yang wajib Anda ketahui sebagai metode pengerjaan proyek pengembangan paling efektif:

High – value & working App System

Tujuan agile pertama yaitu High – value & working App System dimana kualitas produk yang dihasilkan dari proyek harus berkualitas baik dan bernilai tinggi.

Iterative, Incremental, Evolutionary

Tujuan selanjutnya dari agile adalah Iterative, Incremental, Evolutionary yang memiliki artian sebagai bagian pengembangan yang dilakukan secara berulang – ulang dan dapat dilakukan pembaharuan sehingga bersifat proyek fleksibel.

Cost Control & Value – Driven Development

Cost Control & Value – Driven Development merupakan tujuan selanjutnya dari program agile yaitu penggunaan sumber daya yang efisien dan pengerjaan yang efektif sesuai dengan kebutuhan dalam menghasilkan produk berkualitas.

High – Quality Production

High – Quality Production merupakan tujuan agile yang menekankan pada produk hasil proyek berkualitas tinggi dan unggul sehingga benar – benar memuaskan user meskipun biaya, alat, dan komponen pembuatannya efisien.

Flexible & Risk Management

Flexible & Risk Management merupakan tujuan selanjutnya dimana sistem kerja agile benar – benar fleksibel, bahkan dapat dilakukan meeting secara berkala pada saat melakukan pengembangan proyek dan dapat mengatasi berbagai konfilk atau permasalahn pada proyek yang dikembangkan.

Collaboration

Collaboration menjadi salah satu pondok ukur pada metode agile, dimana untuk mengerjakan proyek secara efektif dan efisien perlu adanya koordinasi, konsultasi, dan diskusi sesama tim proyek.

Self – Organizing, Self – Managing Teams

Self – Organizing, Self – Managing Teams adalah tujuan yang menekankan pada tugas manajer sebagai penghubung antara developer proyek dan klien proyek. Sehingga manajer bertugas penuh dan wajib mampu mengorganisir keduanya agar terjalin kerja sama dan proses pengerjaan proyek secara efektif juga mutual.

Jenis Agile Development

Dalam metode Agile, sebenarnya masih banyak bagian-bagian metode yang terbagi menjadi beberapa jenis. Yuk, simak beberapa jenis dari pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan sistem Agile :

  • Dynamic System Development Method (DSDM)
  • Crystal
  • Adaptive Software Development Atau ASD
  • Rational Unified Process
  • Extreme Programming (XP)
  • Agile Modelling (AM)
  • Scrum Methodology

Manfaat Agile

Selanjutnya, adalah manfaat dari metode pengerjaan proyek pengembangan aplikasi secara agile. Adapun manfaat – manfaat yang dapat diperoleh dalam penerapan agile tersebut adalah sebagai berikut:

  • Komunikasi pada sistem kerja agile ini lebih efektif dan fleksibel sehingga tim developer dapat langsung tahu tentang kemauan sang klien.
  • Produktivitas dari tim proyek dan client dapat terukur, dimana melalui komunikasi kolaborasi, dan sistem diskusi keduanya dapat mudah dalam menerapkan setiap feedback yang ada.
  • Biaya proyek dan berbagai sumber daya yang dibutuhkan dapat diminimalisirkan dan penggunaannya dapat dimaksimalkan dengan ketersediaan secara kebutuhan.
  • Proyek ini sangat berpengaruh terhadap sistem developer pendek, dimana proses pembaharuan bisa langsung dilakukan tanpa proses panjang.
  • Hasil atau produk dari proyek bermetode agile ini dijamin lebih unggul kualitasnya sebab memahami kedua sisi yaitu mutual antara tim proyek dan juga tim client atau user.

Bagaimana Proses Kerja Agile?

Bagaimana Proses Kerja Agile

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa proses kerja agile benar – benar mutual dengan memanfaatkan kedua sisi baik dari sisi tim proyek maupun client.

Keduanya dapat bekerja sama, berkolaborasi, saling berkomunikasi, menentukan visi dan misi dalam menghasilkan produk terbaik dengan sumber daya seefisien mungkin.

Tahapan Umum Agile Software Development

Banyak sekali berbagai macam dan cara untuk langkah penerapan metode Agile. Namun, jika dilihat secara umum, berikut ini adalah beberapa pendekatan dalam tahapan metode agile ketika sedang dalam projek software development, simak sebagai berikut :

Memastikan Maksud & Tujuan yang sama

Hal pertama yang harus Anda pahami adalah dengan mengerti sebaik mungkin visi dari seorang client ketika akan mengerjakan suatu proyek baru, mengapa ? karena hal tersebut sangatlah penting untuk Anda ketahui.

Software development yang menggunakan metode Agile, akan dimulai dengan melakukan riset dalam mencapai suatu tujuan yang di inginkan oleh client. Pastinya akan banyak tantangan, seperti iklim bisnis, customer dan user yang ada.

Oleh karena itu, tahapan pertama metode agile ini adalah memastikan adanya maksud dan tujuan yang sama diantara client, project manager, designer, developer dan juga produk owner.

Backlog Produk

Setelah memastikan untuk menemukan tim yang akan mulai bekerja secara bersamaan, proses selanjutnya adalah bekerja bersama dalam membuat sebuah produk backlog tingkat tinggi yang memiliki daftar isi yang nantinya akan berguna untuk client dan juga user.

Tentunya, product owner akan saling bekerja sama dengan client dalam memproritaskan berbagai fitur dan menentukan urutan fitur tersebut yang akan dirancang.

Selain itu, hal tersebut juga membantu tim untuk tetap menjaga fokus dalam membuat fitur dengan nilai yang sangat tinggi sebelum bekerja pada tugas yang memiliki prioritas rendah.

Pengulanggan

Proses selanjutnya, team akan bekerja sama dalam menerapkan berbagai fitur yang telah di ciptakan dalam sebuah metode pengulangan yang nantinya akan diukur waktu dengan nama Sprint dengan durasi sekitar 1 s/d 4 minggu.

Berlanjutnya Siklus

Waktu sprint tambahan akan dilaksanakan sesuai dengan yang dibutuhkan agar dapat menghasilkan fitur tambahan dan feedback yang nantinya akan di dapat dari review sebelumnya.

Sampai pada akhirnya, metode Agile akan memiliki keuntungan dalam jangka waktu yang panjang dalam proses kerja software development.

Kelebihan dan Kekurangan Agile

Disamping informasi – informasi di atas, Anda wajib pula mengetahui kelebihan dan kekurangan agile agar semakin paham dalam penggunaan metode kerjanya:

Kelebihan AgileKekurangan Agile
Sumber daya yang digunakan sangatlah efisien dengan kualitas yang cukup unggulAgile kurang tepat digunakan pada proyek yang beranggotakan secara partai besar yaitu jumlahnya lebih dari 20 orang.
Proses pengerjaan proyek tergolong cepat tetapi fleksibel sehingga apabila terdapat kekurangan atau pembaharuan,Tim proyek di agile harus mampu beradaptasi dan responsive apabila terjadi perubahan secara tiba – tiba
Proses feedback client dilakukan secara signifikan dan fleksibel sehingga dalam proses pengerjaan – pun kemauan client dapat diterapkan secara langsung.Tim proyek di agile haruslah orang yang bermotivasi tinggi dan memiliki keuletan dalam bekerja keras sebab sistem pengerjaan proyek sangat singkat dengan hasil yang maksimal.

Penutup

Informasi – informasi di atas dapat Anda pahami selaku penjelasan tentang metode agile. Bagaimanakah, apakah Anda tertarik untuk menerapkan sistem kerja agile pada proyek – proyek terdepan Anda ? 😀

Perbedaan Front End dan Back End Developer [LENGKAP]

Majapahit Teknologi – Aplikasi atau website yang penggunaannya menjadi bagian dari kegiatan sehari – hari merupakan rancangan dari berbagai pihak.

Salah satu pihak yang terlibat dalam pengembangan website tersebut adalah front-end dan back-end developer. Kedua julukan tersebut tentu saja tidak asing bagi anda terutama yang terjun langsung ke dunia digital.

Namun, sering kali kedua tugas di antara keduanya saling tertukar sebab pemahaman yang kurang mendalam.

Berikut ini adalah informasi – informasi tentang perbandingan front end dan back end developer yang akan menambah pemahaman anda mengenai keduanya ditinjau dari beberapa sisi.

Perbedaan Front End dan Back End Developer

Berikut ini adalah beberapa perbandingan penting antara frontend dan juga backend, simak sebagai berikut :

Perbedaan Cara Kerja

Perbedaan pertama front end dan back end developer akan ditinjau dari cara kerja keduanya. Dimana, front end dan juga back end developer ini memiliki cara kerja yang sering kali tertukar di mata public karena sama – sama melakukan pengembangan terhadap sebuah website.

Front end developer sesuai dengan namanya memiliki tugas dalam mengatur tampilan sebuah aplikasi atau website, yakni isi konten, tema sebuah website atau aplikasi.

Fitur – fitur berupa tombol, tampilan tulisan, menu aplikasi atau website dan berbagai hal yang menyangkut tampilan awal sebuah aplikasi atau website.

Berbeda dengan back end developer yang memiliki tugas dalam pengaturan dalam sebuah aplikasi atau website, seperti database, mengatur sistem, dan juga mengatur koneksi server.

Perbedaan Pada Skill yang Harus Dikuasai

Selain cara kerja, perbedaan selanjutnya yang akan diamati adalah terletak pada skill yang harus dikuasai.

Seorang front end developer sesuai namanya memiliki tugas sebagai pengatur tampilan sebuah website atau aplikasi tentu saja wajib memiliki skill desain grafis, coding, dan pemahaman terhadap keinginan pasar.

Berbeda dengan back end developer yang wajib memiliki pemahaman lebih lanjut mengenai coding.

Dimana, coding tidak hanya dibentuk oleh seorang front end developer tetapi wajib dipahami oleh seorang back end developer.

Selain itu, mengatur server dan menguasai program – program coding merupakan skill lainnya yang wajib dimiliki oleh seorang back end developer.

Perbedaan Waktu Kerja

Bukan hanya cara kerja dan skill yang berbeda pada kedua posisi pekerjaan pengembang website tersebut, waktu bekerja antara keduanya juga berbeda.

Front end developer merupakan sosok pertama yang menentukan back end developer bekerja selanjutnya.

Dimana, dengan rancangan dari desain user interface telah selesai dikerjakan oleh front end developer maka selanjutnya back end developer akan melanjutkan pekerjaan tersebut dengan menginstruksikan pemakaian dan fungsi dari desain tersebut.

Dengan kolaborasi keduanya, maka sebuah website atau aplikasi dapat terbentuk dengan baik dan utuh.

Perbedaan Pada Posisi Kerja di Sebuah Perusahaan

Front end dan back end developer memiliki posisi kerja yang berbeda pada sebuah perusahaan. Hal ini tentu saja dilatarbelakangi dari tugas keduanya yang berbeda tetapi berkesinambungan.

Dari perbedaan posisi kerja ini tentu saja dapat disimpulkan karir keduanya bukanlah karir biasa yang tentunya membutuhkan usaha tinggi untuk mencapainya.

Karir front end developer pada sebuah perusahaan berada pada tahap awal pembuatan sebuah website atau aplikasi, selanjutnya back end developer merupakan tahap akhir pada pembuatan website atau aplikasi. Apabila ada front end sudah pasti ada back end developer.

Namun, terkadang terdapat sebuah perusahaan yang ingin meringkas budget melihat kedua posisi tersebut dapat dirampingkan menjadi satu posisi yang dikenal dengan sebutan Full Stack Developer.

Tentu saja, posisi tersebut menguasai pekerjaan dan skill dari front end dan back end developer yang dibutuhkan.

Kapan Front End dan Back End Bekerja?

Perbedaan cara kerja Front End dan Back End Developer

Baca : Front End Developer : Pengertian, Tugas, Jenjang Karir & Gajinya !

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa front end dan back end developer merupakan dua posisi yang memiliki tugas berbeda tetapi berkesinambungan.

Sehingga, apabila front end developer telah menyelesaikan pekerjaan maka selanjutnya back end developer akan melanjutkan pekerjaan dan menyelesaikan sebuah sistem atau situs yang dirancang tersebut.

Namun, kapan tepatnya kedua tersebut bekerja? Keduanya akan bekerja secara sekaligus apabila terdapat revisi atau pemeliharaan sistem. Sehingga, dibutuhkan peran dari keduanya untuk berkolaborasi dan berkoordinasi untuk memperbaiki sistem yang kurang tersebut.

Akan tetapi, dibalik semua itu tentu saja front end dan back end developer akan bekerja apabila dibutuhkan sebuah rancangan website atau aplikasi dari proyek perusahaan.

Maka, semua pihak pengembangan website atau aplikasi ini akan bekerja dan berkolaborasi secara baik.

Apakah Harus Mempelajari Keduanya?

Seperti yang kita tahu bahwa kedua posisi tersebut memiliki tugas yang berbeda tetapi berkesinambungan dan tatkala terdapat perusahaan yang meringkas budget dengan memanfaatkan full stack developer untuk melakukan tugas front end developer dan back end developer.

Sehingga, apabila bisa mempelajari skill dan cara kerja kedua posisi yaitu front end & back end developer maka sangat disarankan untuk melakukan hal tersebut.

Mengingat, gaji dan karir yang dijanjikan kepada full stack developer tentu saja lebih menggiurkan dibandingkan posisi tersebut dibagi menjadi dua.

Kesimpulan

Perbedaan front-end & back-end developer tentu saja sangat banyak dan diringkas menjadi beberapa poin di atas. Dari perbedaan – perbedaan di atas dapat disimpulkan bahwa keduanya merupakan pekerjaan yang berbeda tetapi wajib berkesinambungan untuk menghasilkan website atau aplikasi yang berfungsi dengan baik.

Namun, terdapat pula gabungan dari posisi keduanya yang dinamakan dengan full stack developer. Jadi, apakah anda berminat menjadi front end atau back end developer? Atau bahkan seorang full stack developer?