Javatravel
Pengertian, Metode & Strategi Terbaik

Majapahit Teknologi – Apakah Anda adalah seorang pebisnis ? Jika Ya, Apakah Anda pernah mengalami jika tiba-tiba persediaan barang habis tanpa Anda perkirakan sebelumnya jika barang tersebut ternyata bisa terjual secara keseluruhan.

Tentunya, hal tersebut akan berpengaruh besar pada konsumen Anda yang nantinya akan merasa tidak puas terhadap pelayanan Anda dan pastinya berdampak pada reputasi Perusahaan.

Daripada hal tersebut terjadi pada Anda, Anda harus bisa menerapkan sistem inventory control yang dapat membantu bisnis Anda mengatur persediaan barang menjadi lebih mudah.

Perlu di ketahui, bahwa kegiatan inventory control ini merupakan sebuah aktivitas yang bisa di katakan dinamis dan tentunya cukup rumit apabila dijalankan.

Nah, kerumitan tersebut karena akan berhubungan secara langsung dengan tingkat permintaan pasar, misalnya seperti permintaan untuk menekan cost dan proses supply chain yang harus dipersingkat dengan sesingkat mungkin.

Walaupun rumit, apabila sebuah Perusahaan berhasil untuk menerapkan inventory control dengan sangat baik, maka kepuasan pelanggan adalah salah satu keuntungan untuk Perusahan semakin meningkat dengan pesat.

Berikut ini adalah penjelasan detail mengenai inventory control, dimulai dari definisi, manfaat, tugas dan lain sebagainya.

Pengertian Inventory Control

Apa itu inventory control ? Inventory control adalah sebuah proses yang dapat dilakukan oleh Perusahaan dengan tujuan untuk memaksimalkan penyimpanan atau persediaan stok barang.

Hal tersebut untuk memastikan bahwa Perusahaan memiliki syarat kompeten untuk mencukup permintaan pasar dengan sebaik mungkin.

Fungsi Inventory Control

Pastinya di suatu Perusahaan, pengendalian persediaan atau inventory control, memiliki banyak fungsi yang dapat memenuhi kebutuhan Perusahaan, nah simak fungsinya sebagai berikut :

  • Dapat memastikan pesanan barang yang sudah sesuai dengan tujuan agar tidak perlu di retur kembali.
  • Mencegah keterlambatan pengiriman, baik bahan baku atau bahkan barang yang sedang dibutuhkan oleh Perusahaan.
  • Dapat berhati-hati ketika harga barang naik secara tiba-tiba.
  • Dapat meraih keuntungan dari pembelian yang sudah dilakukan.
  • Menyimpan bahan baku atau barang yang memang dihasilkan secara musiman dengan sangat baik.
  • Memberikan pelayanan terbaik terhadap konsumen dengan menyediakan barang atau produk yang sangat dibutuhkan oleh konsumen secara cepat dan tepat.

Manfaat Inventory Control

Mengontrol Gudang dengan baik merupakan hal yang sangat penting dalam operasional suatu bisnis. Oleh karena itu, memperhatikan pengendalian produk pada Gudang secara langsung bisa memastikan keputusan bisnis secara tepat dan memiliki dasar yang sangat kuat.

Nah, berikut ini adalah 3 manfaat inventory control yang wajib Anda ketahui :

Mengurangi Biaya Operasional

Mengelola Gudang secara tepat akan berdampak pada biaya operasional bisnis dalam jangka waktu tertentu.
Tetapi, menjaga proses operasional secara sederhana dapat membantu Anda untuk menghilangkan banyak pengeluaran misalnya seperti material dan juga proses pengiriman.

Tentunya dengan informasi yang tepat, Anda bisa membuat sebuah keputusan untuk keuangan bisnis secara tepat.

Menyeimbangkan Antara Persediaan & Permintaan

Ketika Anda memiliki keseimbangan di antara persediaan dan juga permintaan yang tepat, akan sangat memungkinkan jika bisnis Anda bisa berjalan dengan sesederhana mungkin.

Dengan menemukan tingkat keseimbangan yang pas merupakan salah satu cara terbaik untuk dapat memastikan proses yang lancar pada produksi dan juga para penjual.

Caranya sangat mudah, Anda hanya harus mengimplementasikan dan memaksimalkan sebuah teknologi tertentu.

Karena hal itu akan membantu Anda untuk mendapatkan informasi secara real time yang bisa digunakan untuk menentukan waktu yang tepat dalam mengisi stok barang atau memenuhi pesanan pelanggan.

Persiapan Safety Stock

Pastinya dengan memantau Gudang secara terus menerus dengan cara yang tepat, akan membantu Anda untuk mengantisipasi barang dengan menjaga jumlah safety stock yang sangat efektif untuk Gudang Anda.

Metode Inventory Control yang Baik

Berikut ini adalah metode inventory control terbaik yang harus Anda lakukan, agar inventory control pada Perusahaan dapat berjalan sukses, simak sebagai berikut :

Tracking Inventory

Cara pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan mentraking inventory secara keseluruhan, dimulai dari pemantauan kegiatan sampai dengan melakukan pelacakan terhadap produk – produk persediaan dengan tujuan untuk mengetahui letak penyimpanan produk tersebut yang berada di dalam Gudang.

Proses pelacakan tersebut harus dilaksanakan dengan cara real time agar jumlah produk yang dikirim kepada pelanggan bisa di ketahui dengan pasti dan jelas.

Set Reorder Point

Berikutnya adalah set reorder point yang nantinya akan mengharuskan Anda atau Perusahaan untuk mengorder inventaris dengan jumlah yang sangat banyak. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi apabila persediaan habis.

Quality Control

QC atau biasa di kenal dengan sebutan Quality control akan membantu Perusahaan dalam mengawasi pesanan dari pihak pemasok ataupun supplier secara cermat.

Selain itu, QC juga berfungsi untuk hal – hal lainnya seperti mengawasi inventaris, membuat keputusan yang tepat, menyenangkan konsumen sampai dengan memenuhi persayaratan atau peraturan yang ada.

Oleh karena itu, proses Quality control akan menjadi lebih mudah dan efisien apabila dibantu dengan adanya inventory control.

Menentukan Barang Persediaan

Apabila Perusahaan yang Anda jalankan sudah berjalan sejak lama dan juga cukup stabil, sebaiknya Anda selalu berusaha untuk memaksimalkan inventaris dengan sebaik mungkin.

Mengapa ? karena kebutuhan terhadap persediaan produk akan mengalami fluktuasi di sepanjang tahunnya.
Dengan demikian, memaksimalkan inventaris juga harus dilakukan oleh Perusahaan yang musiman, karena produk yang tidak bisa di jual dengan konsisten.

Menerapkan Zonasi

Zonasi akan sangat diperlukan jika Perusahaan sudah memiliki banyak SKU dengan berbagai macam produk. Tujuannya adalah untuk menjaga keteraturan produk yang bisa memudahkan Anda ketika ingin menemukan produk tersebut.

Dengan begitu, Zonasi bisa membantu Anda untuk menata ruangan Gudang dengan sangat baik, apalagi ketika menentukan area tertentu sesuai dengan kebutuhan.

Mengaudit Secara Teratur

Dengan Anda mengelola persediaan, tentunya akan membantu Perusahaan ketika sedang melakukan audit inventaris. Nah, dengan inventory control, audit inventaris bisa berjalan dengan sangat efisien. Nantinya, masalah-masalah yang muncul pun bisa lebih mudah diidentifikasi.

Selain itu, cara sebelumnya yaitu zonasi, telah membantu menjadikan ruangan Gudang lebih teroganisir dengan sangat baik.

Strategi Inventory Control

Inventory control memiliki tujuan yang sangat bermanfaat bagi perusahaan. Selain hal yang disebutkan di atas, inventory control juga kerap digunakan untuk memaksimalkan kinerja sebuah bidang produksi secara efisien sehingga dapat menambahkan nilai produktivitasnya.

Untuk melakukan inventory control ini diperlukan beberapa strategi. Adapun beberapa strategi inventory control yang wajib Anda ketahui adalah sebagai berikut :

Optimalkan Proses Pemesanan Ulang Stok

Strategi inventory control pertama yang wajib Anda ketahui adalah optimalkan proses pemesanan ulang stok. Yang dimaksud dengan strategi ini adalah seorang pengelola inventory harus mampu dalam mengoptimalkan proses pemesanan ulang stok.

Hal ini dimana seorang pengelola inventory harus mampu dalam melakukan kalkulasi yang pas akan ketersediaan stok dan kebutuhan stok yang ada saat ini.

Dengan mengoptimalkan proses pemesanan ulang stok, maka terdapat beberapa hal yang diuntungkan. Hal pertama yang diuntungkan adalah space atau penyimpanan Gudang yang tentunya menjadi modal utama dalam inventory.

Selanjutnya adalah modal pembelian yang dapat dikurangi budgetnya jika stok dikalkulasikan dengan baik dan setiap pemesanan dilakukan dengan jumlah bundle besar sekaligus, dan terakhir adalah produktivitas pengelola inventory yang kerap bernilai tinggi apabila daya pengoptimalannya bersifat baik.

Atur Tingkat Stok Minimum

Strategi inventory control selanjutnya adalah atur tingkat stok minimum. Dengan melakukan pengaturan tingkat stok minimum yang tepat maka sebuah inventory control tetap terjaga kualitasnya.

Dimana, stok tidak mengalami run out atau kehabisan yang membuat perusahaan bisa rugi banyak. Selain itu, dengan mengatur tingkat stok minimum sebuah perusahaan dapat memahami waktu dalam pengisian ulang stok barang tersebut.

Lakukan Audit Inventaris Secara Teratur

Selanjutnya yang menjadi strategi dalam inventory control adalah lakukan audit inventaris secara teratur. Hal ini kerap memiliki banyak keuntungan terutama dalam segi produksi perusahaan.

Audit ini memungkinkan inventaris atau inventory yang tersedia diketahui keadaannya yang sebenarnya. Apakah selama ini memang cukup? Atau memiliki tanda kutip dimana terdapat fraud – fraud yang menyelipi di sekitarnya.

Dengan melakukan audit inventaris secara teratur, maka dapat dipastikan pertanyaan – pertanyaan tersebut dapat dengan mudah terjawab. Selain itu, keadaan pergudangan atau penyimpanan persediaan atau inventory tersebut dapat diketahui.

Apakah Gudang masih layak dipakai? Terdapat fasilitas yang kurang atau hal lainnya. Maka audit inventaris secara teratur adalah langkah yang tepat dalam mengatasi permasalahan – permasalahan tersebut.

Implementasikan Teknik FIFO & FEFO

Implementasikan Teknik fifo (first in first out) dan fefo (first expired first out) adalah Tindakan yang tepat dalam melakukan inventory control. Dengan kedua Teknik tersebut, maka sebuah perusahaan akan sangat kecil kemungkinannya dalam mengalami kerugian persediaan.

Semua barang akan tersalur dengan baik dan menggunakan Teknik yang lebih tepat. Tentu saja kedua Teknik tersebut dapat disesuaikan dan dipiliih salah satunya untuk diterapkan.

Simpan Inventory Anda Dengan Baik

Inventory control tentu saja tidak akan beranjak dari penyimpanan yang baik dari inventory atau persediaan yang ada tersebut. Penyimpanan yang baik akan membuat barang menjadi lebih berkualitas dan anti rusak.

Tentu saja, hal tersebut memberikan keuntungan bukan hanya pada kualitas barang yang tetap terjaga tetapi juga dari kemungkinan kerugian barang yang disimpan tersebut akibat kerusakan yang dimiliki.

Kategorikan Stok Barang Anda

Inventory control juga tidak akan beranjak dari pengelolaan persediaan yang tepat. Salah satu bentuk pengelolaan yang tepat tersebut adalah mengkategorikan stok barang yang ada.

Dengan mengkategorikan stok barang yang ada tersebut, maka dapat lebih mudah diketahui persediaan mana yang kunjung habis, sedang dibutuhkan, atau masih sangat tersedia sehingga tidak perlu dilakukan restok.

Gunakan Inventory Control Software Terintegrasi

Menggunakan inventory control software terintegrasi juga adalah strategi yang sangat tepat dalam inventory control. Dimana, dengan memanfaatkan produk teknologi maka proses inventory akan menjadi lebih baik dan lebih efisien untuk dilakukan.

Kesimpulan

Jadi, seperti itulah ulasan terkait dengan inventory control secara lengkap. semoga inventory control bisa di terapkan di Perusahaan Anda dengan sangat baik.

Seain itu, jangan lupa juga untuk menerapkan strategi inventory control di atas sangatlah wajib Anda ketahui dan pahami setiap poinnya.

Hal tersebut bukan hanya memberikan keuntungan bagi sebuah perusahaan, tetapi bagi setiap pihak perusahaan terutama sang pengelola inventory yang kerap membutuhkan ide – ide atau strategi untuk menjalankan kegiatan inventory control tersebut.

Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang Pada Perusahaan

Majapahit Teknologi – Perusahaan manufaktur dianjurkan untuk terus memperhatikan mengenai persediaan atau inventory barang. Hal ini dikarenakan persediaan barang merupakan salah satu kegiatan terpenting dalam aktivitas Perusahaan. Ulasan kali ini akan membahas mengenai metode pencatatan persediaan yang menjadi unsur penting dalam manajamen inventory.

Perlu diketahui bahwa metode pencatatan persediaan barang adalah salah satu cara untuk bisa mengelola manajemen persediaan secara benar pada Perusahaan.

Perusahaan manufaktur atau ritel harus bisa menerapkan metode yang disarankan agar data persediaan selalu sesuai dengan keberadaan fisik yang terdapat pada gudang.

Selain itu, metode pencatatan ini bisa menjadi tujuan untuk penilaian dengan tujuan agar aset Perusahaan dapat dioptimalkan untuk menciptakan laba Perusahaan.

Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang

Perusahaan dagang memiliki tujuan utama yakni untuk menjual barang dagang atau persediaan yang dimilikinya. Nah, dalam melakukan pencatatan di berbagai aktivitas Perusahaan dagang, terdapat 2 metode yang disarankan dalam pencatatan persediaan yang sudah biasa digunakan dalam menghitung dan mencatat nilai persediaan, sebagai berikut:

Metode Periodik / Metode Fisik

Metode pencatatan persediaan pertama yang disarankan adalah metode periodik atau lebih dikenal juga dengan istilah metode fisik yang merupakan sebuah sistem pencatatan untuk persediaan.

Pada metode ini, mengharuskan adanya perhitungan untuk persediaan (Stock Opname)yang masih ada pada tanggal penyusunan laporan keuangan. Selain itu, metode periodik (Fisik) juga disusun dengan poin penting untuk menentukan harga pokok penjualan (HPP).

Cara Menentukan HPP Pada Metode Periodik / Fisik

  • Mencatat harga barang yang dibeli oleh Anda.
  • Jangan lupa mencatat barang dagang/persediaan.
  • Menentukan harga pokok persediaan barang pada awal & akhir periode.

Kelebihan Metode Periodik / Fisik

Kelebihan yang diunggulkan dalam metode periodik adalah karena adanya pencatatan yang hanya dilakukan secara periodik. Karena tidak mesti setiap saat untuk melakukan transaksi dan hanya dilakukan pada akhir periode.

Dengan demikian, metode periodik dapat menghemat waktu dan tenaga yang banyak.

Kelemahan Metode Periodik / Fisik

Kelemahannya pada metode ini adalah dikarenakan pencatatan yang hanya dilakukan pada akhir periode dan bukan ketika sedang melakukan transaksi.

Dengan demikian, kehilangan barang persediaan akan sulit untuk diketahui oleh Perusahaan. Selain itu, metode ini pun menyulitkan penentuan dalam menenatapkan harga yang benar untuk harga barang yang telah terjual.

Selain dari pada kelemahan tersebut, terdapat juga kelemahan yang harus Anda ketahui, kelemahan berikutnya adalah akan terdapat laporan keuangan jangka pendek atau interim.

Misalnya seperti 3 atau 6 bulan, maka Anda harus mengadakan perhitungan fisik persediaan barang yang sesuai dengan barang didalam gudang.

Apabila Perusahaan memiliki jenis barang yang sangat banyak, tentu saja sudah dipastikan akan menghitung waktu yang lama dalam menghitung persediaan barang tersebut. Dengan demikian, laporan keuangan akan tertunda atau bahkan terlambat.

Metode Perpetual

Metode Perpetual adalah metode pencatatan persediaan perpetual pada Perusahaan ritel & manufaktur yang biasa dilakukan dengan cara menciptakan akun terpisah untuk jenis persediaan.

Pada metode ini, Anda akan dimudahkan dalam menyusun neraca serta laporan laba rugi pada jangka pendek. Hal ini dikarenakan tidak harus melaksanakan kegiatan perhitungan fisik seperti pada metode periodik.

Metode ini bisa dibilang lebih baik daripada metode sebelumnya karena bisa menyusun laba rugi yang didapat oleh Perusahaan tanpa melakukan perhitungan fisik.

Namun, bukan berarti Anda tidak melakukan perhitungan persediaan dalam jangka waktu yang sangat lama. Minimalnya Anda lakukan setiap setahun sekali untuk mengecek barang, apakah barang sudah sesuai ataukah tidak?

Membuat Pencatatan Persediaan Perpertual

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa pada metode ini sangat mudah dalam penyusunan, baik itu secara neraca maupun laporan untuk laba dan rugi secara jangka pendek.

Lalu, bagaimana caranya membuat pencatatan untuk persediaan dalam metode perpetual? Lihat contoh sebagai berikut.

Selisih Persediaan……………………Rp.xxxxDebit
Persediaan Barang……………………Rp.xxxxKredit

Contoh diatas merupakan perhitungan apabila jumlah dalam gudang lebih kecil dibandingkan dengan saldo pada rekening persediaan.

Metode Pencatatan Persediaan barang dagang

Dengan demikian, rekening persediaan sebaiknya dikurangi begitupun sebaliknya bilamana jumlah barang yang terdapat di gudang lebih besar dengan saldo yang terdapat pada rekening, maka rekening persediaan perlu ditambah.

Kelebihan Metode Perpetual

Perlu diketahui bahwa kelebihan dari metode ini adalah sistem pecatatan pada metode ini tidak harus melakukan perhitungan secara fisik atau bisa dibilang dengan stock opname.

Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan Perusahaan bisa mengetahui stok yang tepat di lapangan karena hadirnya pencatatan yang setiap saat dilakukan ketika transaksi berlangsung.

Kelemahan Metode Perpetual

Bisa dibilang, tidak ada metode yang sempurna. Semua metode memiliki kelebihan dan kekurangan khususnya pada metode ini.

Kekurangan pada metode perpetual adalah memberatkan petugas karena dengan adanya transaksi jual beli yang mengharuskan untuk dicatat di sepanjang waktu.

Selain itu, tidak menutup kemungkinan juga dengan adanya penulisan yang kurang akurat.

Perbedaan Metode Periodik dan Perpetual

Metode mana yang paling optimal diantara metode periodik dan perpetual? Jawabannya adalah metode perpetual lebih optimal untuk metode pencatatan persediaan dengan alasan karena bisa memudahkan dalam menyusun neraca dan laporan laba & rugi.

Selanjutnya, metode perpetual bisa juga dipakai untuk mengawasi setiap aktivitas persediaan yang ada di dalam gudang secara tepat.

Metode pencatatan persediaan tentu saja sangat penting untuk Anda terapkan di Perusahaan manufaktur ataupun ritel. Adapun perangkat lunak yang bisa Anda gunakan dalam memudahkan manajemen persediaan pada Perusahaan Anda yaitu dengan menggunakan aplikasi inventory dari Majapahit Teknologi.

Kesimpulan

Metode pencatatan persediaan pada Perusahaan manufaktur ataupun ritel sangat penting untuk dilakukan. Dengan begitu, manfaat manajemen inventory akan dapat dirasakan oleh Anda.

Cara tersebut tidak lain dengan adanya metode tertentu yang digunakan untuk menghitung & mencatat persediaan barang secara akurat.

Namun, perlu di garis bawahi juga bahwa metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Silahkan Anda tentukan metode mana yang terbaik untuk Perusahaan Anda.

Semoga ulasan ini bermanfaat.

Yuk, Kenali Metode Agile Software Development [Lengkap]

Majapahit Teknologi – Bagi Anda yang tertarik pada sebuah proyek developer sebuah website, aplikasi atau perangkat lunak tentu saja tidak asing dengan suatu sebutan agile.

Agile secara garis besar merupakan metode kerja yang digunakan untuk proyek pengembangan sebuah software. Sehingga, pemahaman tentang agile ini wajib Anda pahami terutama sebagai tim proyek.

Melalui artikel ini akan disajikan berbagai informasi seputar metode kerja agile, mulai dari pengertiannya secara detail, prinsip – prinsipnya, tujuan digunakannya metode kerja ini, bagaimana proses kerja metode agile ini, manfaatnya, kelebihan dan kekurangannya, dan berbagai hal seputar agile lainnya.

Apa Itu Metode Agile

Adapun pengertian dari metode agile development adalah suatu metode proyek pengembangan sebuah website yang dilakukan melalui kolaborasi dan kerja secara tim.

Baik itu dalam pekerjaannya yang berulang, aturan – aturan pengerjaan, hingga solusi dari berbagai konflik pengembangannya. Sistem kerja yang menggunakan metode agile ini diterapkan pada proyek dengan jangka waktu pendek.

Prinsip Utama Agile Software Development

Setelah memahami pengertiannya, hal selanjutnya yang wajib Anda ketahui adalah prinsip agile yang terdiri dari 12 prinsip. Prinsip – prinsip ini dikenal dengan Agile Manifesto yang terdiri atas:

  • Proyek yang dihasilkan haruslah mampu memuaskan klien atau pelanggan dengan memprioritaskannya dan menghasilkan karya lebih awal dan berkelanjutan.
  • Dalam melakukan agile, terjadinya perubahan pada proses developer software bukanlah masalah meskipun berada di tahap akhir developing.
  • Proyek yang dihasilkan oleh metode Agile adalah perangkat lunak dengan kualitas unggul telah teruji dan waktu yang singkat yaitu 2 minggu minimal dan maksimalnya 2 bulan.
  • Pada saat proyek berlangsung, kerja sama dan kolaborasi tidak hanya dilakukan secara baik oleh sesama tim tetapi juga dilakukan antara developer dan klien yang bersangkutan.
  • Dalam melakukan agile, anggota tim yang dipilih adalah anggota tim bermotivasi tinggi sehingga dapat melakukan Kerjasama terbaik untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi secara efektif dan efisien.
  • Komunikasi terkhususnya secara langsung sangat dibutuhkan dalam pengerjaan proyek.
  • Kemajuan proyek dapat diukur dari hasil berupa software yang berkualitas yaitu dapat bekerja baik dan sempurna.
  • Pengembangan proyek dapat dilakukan melalui metode agile dari dukungan berbagai pihak, seperti sponsor, pengguna, hingga pihak pembuat proyek atau developer sendiri.
  • Pengerjaan proyek dengan metode agile sangat memperhatikan teknis pengerjaan sehingga menjadi keunggulannya.
  • Tingkat efisiensi atau kesederhanaan dalam menggunakan sumber daya merupakan keunggulan lainnya dalam metode agile.
  • Tim pengembang merupakan tim penentu segala kebutuhan dari proyek bersangkutan.
  • Tim pengembang secara berkala melakukan evaluasi, refleksi, hingga perubahan pola kerja untuk meningkatkan produktifitas.

Tujuan Agile Development

Berikut ini adalah berbagai tujuan agile yang wajib Anda ketahui sebagai metode pengerjaan proyek pengembangan paling efektif:

High – value & working App System

Tujuan agile pertama yaitu High – value & working App System dimana kualitas produk yang dihasilkan dari proyek harus berkualitas baik dan bernilai tinggi.

Iterative, Incremental, Evolutionary

Tujuan selanjutnya dari agile adalah Iterative, Incremental, Evolutionary yang memiliki artian sebagai bagian pengembangan yang dilakukan secara berulang – ulang dan dapat dilakukan pembaharuan sehingga bersifat proyek fleksibel.

Cost Control & Value – Driven Development

Cost Control & Value – Driven Development merupakan tujuan selanjutnya dari program agile yaitu penggunaan sumber daya yang efisien dan pengerjaan yang efektif sesuai dengan kebutuhan dalam menghasilkan produk berkualitas.

High – Quality Production

High – Quality Production merupakan tujuan agile yang menekankan pada produk hasil proyek berkualitas tinggi dan unggul sehingga benar – benar memuaskan user meskipun biaya, alat, dan komponen pembuatannya efisien.

Flexible & Risk Management

Flexible & Risk Management merupakan tujuan selanjutnya dimana sistem kerja agile benar – benar fleksibel, bahkan dapat dilakukan meeting secara berkala pada saat melakukan pengembangan proyek dan dapat mengatasi berbagai konfilk atau permasalahn pada proyek yang dikembangkan.

Collaboration

Collaboration menjadi salah satu pondok ukur pada metode agile, dimana untuk mengerjakan proyek secara efektif dan efisien perlu adanya koordinasi, konsultasi, dan diskusi sesama tim proyek.

Self – Organizing, Self – Managing Teams

Self – Organizing, Self – Managing Teams adalah tujuan yang menekankan pada tugas manajer sebagai penghubung antara developer proyek dan klien proyek. Sehingga manajer bertugas penuh dan wajib mampu mengorganisir keduanya agar terjalin kerja sama dan proses pengerjaan proyek secara efektif juga mutual.

Jenis Agile Development

Dalam metode Agile, sebenarnya masih banyak bagian-bagian metode yang terbagi menjadi beberapa jenis. Yuk, simak beberapa jenis dari pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan sistem Agile :

  • Dynamic System Development Method (DSDM)
  • Crystal
  • Adaptive Software Development Atau ASD
  • Rational Unified Process
  • Extreme Programming (XP)
  • Agile Modelling (AM)
  • Scrum Methodology

Manfaat Agile

Selanjutnya, adalah manfaat dari metode pengerjaan proyek pengembangan aplikasi secara agile. Adapun manfaat – manfaat yang dapat diperoleh dalam penerapan agile tersebut adalah sebagai berikut:

  • Komunikasi pada sistem kerja agile ini lebih efektif dan fleksibel sehingga tim developer dapat langsung tahu tentang kemauan sang klien.
  • Produktivitas dari tim proyek dan client dapat terukur, dimana melalui komunikasi kolaborasi, dan sistem diskusi keduanya dapat mudah dalam menerapkan setiap feedback yang ada.
  • Biaya proyek dan berbagai sumber daya yang dibutuhkan dapat diminimalisirkan dan penggunaannya dapat dimaksimalkan dengan ketersediaan secara kebutuhan.
  • Proyek ini sangat berpengaruh terhadap sistem developer pendek, dimana proses pembaharuan bisa langsung dilakukan tanpa proses panjang.
  • Hasil atau produk dari proyek bermetode agile ini dijamin lebih unggul kualitasnya sebab memahami kedua sisi yaitu mutual antara tim proyek dan juga tim client atau user.

Bagaimana Proses Kerja Agile?

Bagaimana Proses Kerja Agile

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa proses kerja agile benar – benar mutual dengan memanfaatkan kedua sisi baik dari sisi tim proyek maupun client.

Keduanya dapat bekerja sama, berkolaborasi, saling berkomunikasi, menentukan visi dan misi dalam menghasilkan produk terbaik dengan sumber daya seefisien mungkin.

Tahapan Umum Agile Software Development

Banyak sekali berbagai macam dan cara untuk langkah penerapan metode Agile. Namun, jika dilihat secara umum, berikut ini adalah beberapa pendekatan dalam tahapan metode agile ketika sedang dalam projek software development, simak sebagai berikut :

Memastikan Maksud & Tujuan yang sama

Hal pertama yang harus Anda pahami adalah dengan mengerti sebaik mungkin visi dari seorang client ketika akan mengerjakan suatu proyek baru, mengapa ? karena hal tersebut sangatlah penting untuk Anda ketahui.

Software development yang menggunakan metode Agile, akan dimulai dengan melakukan riset dalam mencapai suatu tujuan yang di inginkan oleh client. Pastinya akan banyak tantangan, seperti iklim bisnis, customer dan user yang ada.

Oleh karena itu, tahapan pertama metode agile ini adalah memastikan adanya maksud dan tujuan yang sama diantara client, project manager, designer, developer dan juga produk owner.

Backlog Produk

Setelah memastikan untuk menemukan tim yang akan mulai bekerja secara bersamaan, proses selanjutnya adalah bekerja bersama dalam membuat sebuah produk backlog tingkat tinggi yang memiliki daftar isi yang nantinya akan berguna untuk client dan juga user.

Tentunya, product owner akan saling bekerja sama dengan client dalam memproritaskan berbagai fitur dan menentukan urutan fitur tersebut yang akan dirancang.

Selain itu, hal tersebut juga membantu tim untuk tetap menjaga fokus dalam membuat fitur dengan nilai yang sangat tinggi sebelum bekerja pada tugas yang memiliki prioritas rendah.

Pengulanggan

Proses selanjutnya, team akan bekerja sama dalam menerapkan berbagai fitur yang telah di ciptakan dalam sebuah metode pengulangan yang nantinya akan diukur waktu dengan nama Sprint dengan durasi sekitar 1 s/d 4 minggu.

Berlanjutnya Siklus

Waktu sprint tambahan akan dilaksanakan sesuai dengan yang dibutuhkan agar dapat menghasilkan fitur tambahan dan feedback yang nantinya akan di dapat dari review sebelumnya.

Sampai pada akhirnya, metode Agile akan memiliki keuntungan dalam jangka waktu yang panjang dalam proses kerja software development.

Kelebihan dan Kekurangan Agile

Disamping informasi – informasi di atas, Anda wajib pula mengetahui kelebihan dan kekurangan agile agar semakin paham dalam penggunaan metode kerjanya:

Kelebihan AgileKekurangan Agile
Sumber daya yang digunakan sangatlah efisien dengan kualitas yang cukup unggulAgile kurang tepat digunakan pada proyek yang beranggotakan secara partai besar yaitu jumlahnya lebih dari 20 orang.
Proses pengerjaan proyek tergolong cepat tetapi fleksibel sehingga apabila terdapat kekurangan atau pembaharuan,Tim proyek di agile harus mampu beradaptasi dan responsive apabila terjadi perubahan secara tiba – tiba
Proses feedback client dilakukan secara signifikan dan fleksibel sehingga dalam proses pengerjaan – pun kemauan client dapat diterapkan secara langsung.Tim proyek di agile haruslah orang yang bermotivasi tinggi dan memiliki keuletan dalam bekerja keras sebab sistem pengerjaan proyek sangat singkat dengan hasil yang maksimal.

Penutup

Informasi – informasi di atas dapat Anda pahami selaku penjelasan tentang metode agile. Bagaimanakah, apakah Anda tertarik untuk menerapkan sistem kerja agile pada proyek – proyek terdepan Anda ? 😀

Pengertian, Jenis & Metode Pengembangannya

Majapahit Teknologi – Penggunaan software di era penuh teknologi ini tentu saja bukanlah hal yang jarang dilakukan. Sebab, software merupakan produk dari teknologi itu sendiri yang memiliki banyak manfaat dalam membantu orang – orang menyelesaikan pekerjaannya.

Sehingga, bisa dikatakan software development merupakan hal yang sangat berjasa.

Lantas, ap aitu software development? Apa saja fungsinya? Dan bagaimanakah proses menjadi seorang software development tersebut?

Tentu saja, pertanyaan – pertanyaan Anda tersebut akan dijawab melalui pembahasan artikel berikut ini:

Pengertian Software Development?

Apa itu Software development ? Software development adalah kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan sebuah perangkat lunak (software).

Di dalam dunia developer, software development lebih dikenal dengan siklus hidup pengembangan perangkat lunak atau yang disebut dengan Software Development Life Cycle (SDLC).

Fungsi Software Development?

Software development memiliki beberapa fungsi yang tentunya sangat berhubungan dalam kegiatan mengembangkan perangkat lunak.

Berikut ini adalah berbagai fungsi dari software development yang harus Anda ketahui:

  • Sebagai bentuk dari kegiatan software developer sehari – hari yaitu mulai dari melakukan pengembangan perangkat lunak sendiri hingga memahami setiap detail yang ada dalam proses pembuatannya, termasuk bahan dan alat yang digunakan.
  • Menjadi alat komunikasi dari setiap anggota tim developer. Dalam melakukan software development tentu saja komunikasi antar tim menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan, mengingat aplikasi yang dihasilkan harus berkorelasi programnya satu sama lain.
  • Menjadi tolok ukur dalam kegiatan pengembangan perangkat lunak, seperti input atau kegiatan inti, proses atau tahapannya, hingga pada hasil akhir yaitu berupa software dengan hasil berkualitas dan sesuai dengan yang diharapkan.

Jenis Software Development?

Software development memiliki beberapa jenis yang tentunya dapat digunakan. Berikut ini adalah berbagai jenis dari software development yang harus Anda ketahui:

Front End Developer

Jenis software development ini berfokus pada tampilan suatu software pada saat dioperasikan, seperti gambar, teks, dan lain – lain.

Hal ini dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa Bahasa programming, yaitu Javascript, CSS, dan HTML, atau Bahasa lainnya tergantung dengan kebijakan front-end developer.

Back End Developer

Jenis software development ini berfokus pada belakang layar suatu software pada saat dioperasikan, semisalnya database, perintah – perintah yang ada pada software, dan berbagai fitur lainnya pada sebuah software.

Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan database, sistem, dan Bahasa programming.

Silahkan baca ulasan terakit dengan backend developer : Yuk Ketahui Informasi Terkait Dengan Apa Itu Backend!

Elemen Penting dalam Software Development

Terdapat beberapa elemen penting yang wajib diperhatikan dan dilakukan dalam melakukan software development. Adapun elemen – elemen tersebut adalah:

Riset Pasar dan Konseptualisasi

Elemen pertama yang wajib diperhatikan dan dilakukan adalah riset pasar dan konseptualisasi.

Hal ini termasuk pada kegiatan mencari tahu apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan mendetailkannya, memecahkannya menjadi konsep – konsep pengembangan sebuah software.

Siklus Perkembangan Produk

Siklus perkembangan produk merupakan elemen atau kegiatan inti dalam melakukan sebuah software development. Dimana, pada siklus ini dilakukan setiap kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan sebuah produk.

Uji Kelayakan

Setelah terjadi kegiatan inti yang merupakan siklus perkembangan produk, tentu saja didapat produk – produk hasilnya yang menjadi produk testing.

Selanjutnya, dilakukanlah uji kelayakan dari produk testing tersebut sehingga diketahui apakah produk sudah siap dipasarkan atau masih perlu diperbaharui lagi.

Proses dan Best Practice

Elemen penting terakhir yang wajib diperhatikan dalam melakukan software development adalah prosesnya wajib detail, dilakukan secara efektif dan efisien, juga mengandung prinsip ketelitian tinggi.

Hal ini juga termasuk kepada penerapan best practice dengan mengedepankan SOP yang dimiliki oleh masing – masing tim developer.

Apa Itu SDLC ?

Software Development Life Cycle (SDLC) adalah nama lain dari software development yang lebih sering digunakan di antara para self developer.

Umumnya, SDLC ini sama dengan software development pada umumnya, yaitu sama – sama menjadi bentuk kegiatan pengembangan sebuah perangkat lunak.

Tahap dalam SDLC

Berikut ini adalah beberapa tahapan yang dilakukan oleh tim developer dalam menerapkan prinsip Software Development Life Cycle (SDLC):

Identifikasi Masalah

Tahap pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah, termasuk jenis isu yang digunakan untuk dapat menghasilkan suatu software penyelesaian isu tersebut. Konsepnya harus jelas dan sesuai dengan elemen riset pasar dan konseptualisasi.

Perencanaan

Setelah mengidentifikasi masalah dan memahami penyelesaiannya, maka hal selanjutnya dilakukan perencanaan mengenai langkah – langkah inti dalam pengembangan software tersebut, apa – apa saja yang dibutuhkan, dan hasil yang diharapkan.

Desain

Setelah merencanakan dan mengetahui hasil yang diharapkan, didesain lagi hasil atau software yang diharapkan tersebut dengan sangat detail sehingga benar – benar tergambar jelas apa yang diharapkan tersebut.

Pembuatan Prototype

Pembuatan desain yang detail tersebut haruslah diaplikasikan secara mini terlebih dahulu untuk menghasilkan produk gambaran atau prototype.

Penyusunan produk gambaran ini harus bisa menggambarkan detail dari keseluruhan desain sehingga menjadi acuan dalam kegiatan pengerjaan.

Pengerjaan

Pengerjaan sebuah software merupakan kegiatan inti dalam Software Development Life Cycle (SDLC). Hal ini menyebabkan, pada kegiatan pengerjaan ini seluruh anggota tim sudah wajib memahami detail, desain, hingga bentuk prototype.

Pengujian

Setelah pengerjaan selesai, maka akan dihasilkan produk testing. Produk inilah yang selanjutnya akan diuji dan dipahami apa saja yang perlu ditingkatkan dan kesiapannya untuk diedarkan ke pasar.

Penyebaran

Setelah produk sudah diuji dan sesuai dengan yang diharapkan maka dicobalah penyebarannya ke bagian – bagian terkemuka dahulu. Apabila bagian terkemuka, client inti menyukainya maka selanjutnya bisa diedarkan ke pihak lain.

Pemeliharaan

Setelah produk selesai diedarkan dan digunakan oleh orang – orang, tugas dari software developer selanjutnya adalah melakukan pemeliharaan apabila terdapat kerusakan, atau melakukan pembaharuan terhadap fitur.

Metode Pengembangan Software Development

Metode Pengembangan Software Development

Baca Juga : Full Stack Developer : Tugas dan Skill yang Harus Dikuasai Dengan Maksimal

Berikut ini terdapat beberapa metode pengembangan software development yang wajib Anda ketahui:

Waterfall

Model waterfall adalah model yang digunakan secara beruntun, mulai dari perencanaan hingga tahap akhir yaitu pemeliharaan. Sesuai dengan analoginya yaitu air terjun yang bertahap.

Spiral

Model spiral adalah model yang digunakan dengan sistem repetisi atau pengulangan pada setiap tahapnya. Tentu saja, mode ini bertujuan agar detail – detail kecil yang tertinggal dapat diperbaiki.

RAD

Model RAD merupakan model yang tergolong singkat yaitu perencanaan, desain, konstruksi, dan selanjutnya penyebaran kepada client. Model ini menerapkan prinsip efektif dan efisien.

Prototype

Model Prototype merupakan model development yang mengutamakan kehadiran prototype, sehingga pembuatan prototype dilakukan setelah perencanaan yaitu dengan melewatkan tahapan desain.

DevOps

Model Devops menjadi model yang menerapkan sistem best practice dan kebudayaan oleh para tim developer. Hal ini tentu saja untuk membentukan komunikasi dan kolaborasi yang terbaik antar anggota tim.

Agile (Scrum)

Metode agile development (scrum) adalah model yang diterapkan untuk proyek singkat. Sehingga, hanya terdapat beberapa kegiatan tetapi dilakukan secara detail.

Penutup

Berdasarkan informasi – informasi di atas tentu saja Anda semakin memahami tentang apa itu software development yang dibutuhkan oleh para tim developer software.

Apakah Anda berminat menjadi salah satu tim developer yang mengembangkan beberapa metode software development di atas?

Metode Waterfall : Pengertian, Tahapan & Contohnya

Di era globalisasi saat ini, informasi seputar metode waterfall tentu sudah tidak asing lagi. Metode pengembangan perangkat lunak satu ini cukup populer digunakan karena sangat mudah dalam penerapannya. Apakah Anda sudah familiar dengan metode waterfall ?

Metodologi tentunya dibutuhkan saat Anda sedang menyusun sebuah karya ilmiah. Nah, salah satu metode yang digunakan ialah metode waterfall atau metode air terjun. Metode ini merupakan salah satu siklus hidup klasik dalam pengembangan perangkat lunak.

Metode waterfall dilakukan dengan pendekatan sistematis dan berjalan secara berurutan. Jika Anda bertanya bagaimana tahapan metode ini ? Apa saja kelebihan dan kelemahan serta contoh dari metode waterfall, Anda bisa simak informasi selengkapnya berikut ini.

Pengertian Waterfall

Waterfall dapat diartikan sebagai salah satu jenis model pengembangan aplikasi, yang mana menekankan pada fase yang berurutan dan sistematis. Untuk model pengembannya, metode ini bisa dianalogikan seperti air terjun yang tahapanya dikerjakan dari atas hingga ke bawah.

Herbert D. Benington adalah seorang yang pertamakali memperkenalkan metode waterfall dalam sebuah presentasi, tepatnya pada 29 Juni 1956 di Symposium on Advanced Programming Method for Digital Computers.

Tahapan Waterfall

Bagaimana tahapan metode waterfall dalam proyek perangkat lunak ? Sebenarnya, berkat sifat metode ini yang terstruktur menjadikan proses penerapannya pun cukup mudah. Berikut tahapan metode waterfall yang perlu Anda ketahui.

Requirement

Tahap pertama metode waterfall ialah requirement, dimana pengembang harus mengetahui seluruh informasi mengenai kebutuhan software. Informasi tersebut dapat diperoleh dari wawancara atau survey untuk dianalisis hingga mendapatkan data yang lengkap.

Design

Tahapan berikutnya yaitu desain yang dilakukan sebelum memulai proses coding. Hal ini tujuannya agar memberikan gambaran lengkap mengenai apa saja yang harus dikerjakan serta bagaimana tampilan dari sebuah sistem yang diinginkan.

Implementation

Dalam tahap implementation akan dilakukan proses penulisan code dan pemeriksaan mendalam terhadap modul yang telah dibuat. Pembuatan software nantinya akan dipecah menjadi modul-modul kecil dan akan digabngkan dalam tahap berikutnya.

Integration & Testing

Tahapan metode waterfall ini nantinya dilakukan penggabungan modul-modul yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian barulah dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah software sudah sesuai desain yang diinginkan, dan apakah masih ada kesalahan atau tidak.

Operation & Maintenance

Operation & mainteance merupakan tahap terakhir pada metode waterfall. Pada tahapan yang terakhir ini, nantinya software yang sudah jadi akan dijalankan atau dioperasikan oleh penggunanya.

Kelebihan Metode Waterfall

Mengingat metode waterfall cukup populer, tentunya ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh metode ini. Diantaranya adalah sebagai berikut.

Workflow yang Jelas

Kelebihan pertama penggunaan metode waterfall akan tampak pada workflow yang jelas. Dengan menggunakan model SDLC maka rangkaian alur kerja sistem akan jelas dan terukur. Masing-masing tim mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuai bidang keahliannya.

Hasil Dokumentasi yang Baik

Penggunaan metode waterfall akan menjadikan setiap informasi dapat tercatat dengan baik dan terdistribusi kepada setiap anggota tim secara cepat dan akurat. Pekerjaan setiap tim akan lebih mudah dengan adanya dokumen hingga menghasilkan dokumentasi yang baik.

Dapat Menghemat Biaya

Kelebihan metode waterfall yang ketiga dapat dilihat dari segi resource dan biaya. Metode ini diklaim dapat menghemat biaya karena dalam hal ini klien tidak bisa mencampuri urusan dari tim pengembang aplikasi, sehingga pengeluaran biaya pun menjadi lebih sedikit.

Digunakan Untuk Pengembangan Software Berskala Besar

Kelebihan yang terakhir yaitu metode ini cocok digunakan untuk proyek bersakala kecil bahkan untuk menjalankan pembuaan aplikasi berskala besar. Inilah keuntungan menggunakan metode waterfall.

Kelemahan dari Metode Waterfall

Dibalik kelebihan yang dimiliki, metode waterfall juga mempunyai sisi kelemahan. Berikut diantara kelemahan dari metode waterfall.

Membutuhkan Tim yang Solid

Jika hendak menggunakan metode waterfall, setiap tim harus bekerja sama dengan koordinasi yang baik. Karena apabila salah satu dari tim tidak mampu menjalankan tugas dengan sebaik mungkin, tentu saja akan mempengaruhi alur kerja tim yang lain.

Masih Kurangnya Fleksibilitas

Dengan metode air terjun ini maka semua tim diharuskan untuk bekerja sesuai dengan arahan dan petunjuk yang sudah ditentukan dari awal. Dampaknya, klien tidak bisa mengeluarkan pendapat atau feedback kepada tim pengembang.

Tidak Dapat Melihat Gambaran Sistem dengan Jelas

Kelemahan metode waterfall berikutnya yakni tidak dapat melihat gambaran sistem secara jelas. Beda halnya jika menggunakan metode agile yang dapat terlihat dengan baik walaupun masih dalam proses pengembangan.

Membutuhkan Waktu yang Lebih Lama

Jika menggunakan metode waterfall, maka harus mengambil risiko jika membutuhkan waktu pengerjaan cukup yang lebih lama.

Contoh Metode Waterfall

Berikut ini adalah contoh tahapan metode waterfall yang perlu diketahui.

Persyaratan dan  Dokumen (Analisis)

Dalam tahap ini dilakukan berbagai analisis terhadap persyaratan, yakni seperti melakukan wawancara kepada tiap stakeholders distributor.

Desain

Contoh tahap yang kedua yaitu dilakukannya perancangan sistem dengan Entity Relationship Diagram (ERD). Desain dapat dilakukan dengan Use Case atau diagram Sequence untuk memodelkan logika dari metode operasi.

Implementasi

Adapun yang ketiga yaitu sistem informasi para distributor dibuat menggunakan bahasa pemrograman. Hypertext Preprocessor dengan framework CodeIgniter guna mempercepat pemrograman.

Pengujian Sistem

Pengujian sistem diupayakan guna mengetahui aspek-aspek fungsi dari aplikasi. Pengujian ini dilakukan oleh ahli sistem informasi, petugas administrasi serta para distributor.

Maintenance

Terakhir, tahap maintenance merupakan pemeliharaan apabila dalam proses penggunaannya terdapat fitur yang harus diperbaiki. Maintenance bertujuan untuk memperbaiki kesalahan saat sistem aplikasi dipakai oleh user atau target.

Kesimpulan

Itulah dia penjelasan seputar metode waterfall yang meliputi pengertian, tahapan, kelebihan dan kelemahan serta contoh metode waterfall yang mungkin akan bermanfaat bagi Anda yang saat ini hendak ingin menggunakan metode air terjun yang populer ini.

Jika dinilai secara umum, penggunaan metode waterfall memang cukup ringkas karena prosesnya dilakukan secara bertahap. Walaupun demikian, tetap saja proses maintenance dapat dilakukan saat akhir pengembangan.

Nah, bagi Anda yang ingin menggunakan metode waterfall, diharapkan untuk sabar menunggu prosesnya hingga selesai. Karena bagaimana pun metode ringkas ini juga memakan waktu yang cukup lama.